Naratif dan Sinematik

Pernahkah Anda menonton cerita film dan Anda merasa asik dengan film tersebut? Atau Anda mendapatkan sesuatu yang menarik dari ceritanya?

Lalu apa yang membuat Anda merasa tertarik dengan sebuah film? Apakah tokoh, cerita, latar, adegan, musik, akting, pergerakan kamera atau yang lainnya?

Tanpa Anda menyadarinya dalam sebuah cerita film terdapat unsur yang membentuknya yang menjadikan cerita tersebut semakin hidup dan mampu membuat para penonton tertarik untuk melihat.

Unsur tersebut adalah unsur naratif dan unsur sinematik. Kedua unsur tersebut saling menyatu sama lain dan tidak dapat dipisahkan dalam pembentukan sebuah cerita.

Sepatutnya kita memahami dan mengerti tentang kedua unsur tersebut, karena dengan memahaminya maka akan membantu kita untuk dapat memahami film secara menyeluruh dan mendalam

Oleh karena itu, kami akan mengulas mengenai pengertian dari unsur naratif dan unsur sinematik. Berikut penjelasannya :


A. Unsur Naratif dalam Film

A. Unsur Naratif dalam Film
Unsur Naratif dalam Film

Langsung saja tanpa basa basi berikut ini pembahasan lengkap mengenai unsur naratif dalam film:

1. Pengertian Unsur Naratif

Unsur Naratif adalah unsur yang terdiri dari rangkaian peristiwa dan memiliki hubungan satu sama lainnya serta terikat dengan sebab akibat atau kausalitas dan terjadi dalam satu ruang dan waktu.

Dalam film cerita, unsur naratif ini dapat diartikan sebagai penceritaan nya atau bagaimana perlakuan seorang pembuat film dengan film itu sendiri.

2. Pola Pengembangan Unsur Naratif

Pada umumnya, unsur naratif dikembangkan dalam pola tiga babak yaitu :

  • Pendahuluan yang berisikan tokoh, setting atau lokasi, dan cerita.
  • Pertengahan yang berisikan konflik dan klimaks.
  • Penutup yang berisikan kesimpulan.

3. Aspek Cerita dan Plot Unsur Naratif

Antara cerita dan plot adalah sesuatu yang berbeda. Plot ialah rangkaian peristiwa yang menyajikannya dengan visual dan audio di dalamnya. Sedangkan cerita, ialah seluruh rangkaian dalam peristiwa baik itu tersaji maupun tidak tersaji.

Jika Anda belum mengerti apa itu plot atau alur cerita dalam film, alangkah baiknya baca terlebih dahulu artikel mengenai alur cerita atau plot dalam film di website ini.

a. Hubungan naratif dengan ruang dan waktu

Tempat pelaku untuk bergerak dan beraktifitas dalam cerita disebut sebagai ruang. Sedangkan segala sesuatu yang berkaitan dengan detik, menit, jam dan seterusnya disebut sebagai waktu.

Adanya hubungan ini membentuk sebuah hukum kausalitas yang merupakan dasar dari naratif.

b. Latar cerita

Latar cerita atau biasa disebut dengan lokasi ini terbagi menjadi empat macam, yaitu realis (nyata), fiksi (rekaan), fiksi (alam nyata), dan non fiksi.

4. Hubungan Unsur Naratif dan Waktu

Hubungan antara naratif dan waktu ini akan membentuk sebuah hukum kausalitas sama halnya seperti hubungan antara naratif dan juga ruang. Berikut adalah aspek waktu dalam cerita film :

a. Urutan waktu

Dalam sebuah cerita film terdapat urutan waktu yang akan menunjukkan pola dalam perjalanannya waktu dalam sebuah cerita tersebut. Terdapat dua pola waktu, yaitu pola linier dan pola non linier. Pola linier ialah pola yang menunjukkan sebuah urutan dari aksi atau peristiwa tanpa ada interupsi waktu yang signifikan.

Baca juga! : Macam macam genre film

Sedangkan pola non linier ialah pemanipulasian urutan waktu dalam cerita sehingga hubungan kausalitas nya tidak begitu jelas. Dan pola non linier ini akan membuat penonton merasa kesulitan dalam mengikuti alur cerita yang ada.

b. Durasi waktu

Durasi waktu cerita film dan durasi waktu dalam film merupakan sesuatu yang berbeda. Durasi waktu dalam sebuah film biasanya 90 – 120 menit, namun durasi ceritanya dapat terdiri dari beberapa rangkaian waktu yang cukup panjang misalnya sehari, seminggu, setahun bahkan bertahun-tahun.

c. Frekuensi waktu

Munculnya banyak adegan yang sama persis dalam sebuah angle yang berbeda biasa disebut sebagai frekuensi waktu. Biasanya hal ini terjadi karena adanya kilas balik atau kilas depan. Kemungkinan dari motif cerita ini akan menjadikan pengulangan dalam sebuah shot.

5. Batasan Informasi Cerita Unsur Naratif

Dalam pembuatan film, terdapat batasan yang memiliki pengaruh dan saling berkaitan dan tidak dapat dianggap sesuatu yang remeh.

Karena hal ini nantinya akan berpengaruh terhadap respon para penonton terhadap sebuah karya film. Seperti informasi awal yang akan mempengaruhi dan berkaitan dengan adegan akhir cerita.

  • Penceritaan
  • Penceritaan terbatas : Informasi yang meliputi satu karakter.
  • Penceritaan tak terbatas : Informasi yang terdiri dari sejumlah karakter.
  • Penggunaan narator : biasa disebut sebagai narasi dan digunakan pada momen tertentu saja.

6. Elemen Pokok Unsur Naratif

Dalam unsur naratif terdapat elemen pokok yang harus diperhatikan, elemen pokok tersebut meliputi :

­a. Karakter atau pelaku

Dalam hal ini peran protagonis menjadi motivator utama sedangkan tokoh antagonis akan menjadi rival untuk menghalangi protagonis

b. Konflik atau permasalahan

Permasalahan ini datang dari peran antagonis yang akan menjadi penghalang tokoh protagonis.

c. Tujuan

Tujuan dapat berupa materi (fisik) seperti harta atau abstrak (non fisik) seperti kepuasan batin.


B. Unsur Sinematik dalam Film

B. Unsur Sinematik dalam Film
Unsur Sinematik dalam Film

Setelah membahas mengenai unsur naratif selanjutnya kita akan membahas mengenai unsur sinematik, berikut ini penjelasannya:

1. Pengertian Unsur Sinematik

Secara kaidah sineas (sebutan untuk penggarap film) unsur sinematik yaitu, cara atau dengan menggunakan gaya apa sebuah film itu digarap.

Sedangkan, secara sederhananya, sinematik sendiri memilik arti pengambilan gambar sesuai dengan kaidah film bioskop. Dalam unsur sinematik, ada beberapa aspek yang membentuknya, yaitu :

2. Mise en scene unsur sinematik

Mise en scene (dibaca mis ong sen) yaitu merupakan salah satu cara yang digunakan sebagai perencanaan yang matang untuk segala aspek yang dapat terlihat dalam sebuah adegan.

Jika perencanaan yang terbuat sudah matang, maka sebuah narasi dapat dibuat menjadi bentuk visual yang memukau.

Dalam mise en scene terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti :

3. Sinematografi Unsur Sinematik

Sinematografi ialah ilmu yang menjelaskan tentang teknik dalam pengambilan gambar dan menggabungkan gambar tersebut hingga membentuk sebuah cerita.

Sinematografi sendiri hampir sama dengan fotografi, yaitu menangkap pantulan dari cahaya yang mengenai suatu benda.

Bedanya, peralatan yang digunakan fotografi yaitu menggunakan alat tangkap tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar.

4. Editing Unsur Sinematik

Editing, ialah proses yang dilakukan oleh editor dengan memotong dan menyambung potongan gambar untuk dijadikan sebagai cerita yang utuh dan dapat dimengerti. Terdapat dua proses editing yaitu editing offline dan juga editing online.

  • Editing offline ialah tahapan dalam proses editing dengan cara memotong gambar dalam bentuk kasar dan dengan memberikan tambahan backsound dan dapat ditambahan VO (voice over).
  • Editing online ialah tahapan dimana dalam tahap ini gambar yang kasar disempurnakan dengan memberikan beberapa efek tambahan sesuai dengan kebutuhan dan menyempurnakan audio yang kasar.

Baca juga: Tata suara dalam film

5. Suara Unsur Sinematik

Suara merupakan hal yang sangat penting dalam pembuatan film, karena dengan adanya suara maka akan memberikan nyawa bagi film tersebut. Oleh karenanya adanya sound sangat diperlukan.

Terlebih lagi, baik tidaknya kualitas dari suara sangat berpengaruh terhadap film tersebut. Sound sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :

a. Diegetic

Diegetic yaitu suara dimana sumber suaranya terlihat dalam layar atau disiratkan oleh aksi dalam film. Contoh : suara karakter, suara peraga, musik instrumen musik

b. Non-Diegetic

Non-Diegetic yaitu suara yang tidak nampak di layar dan tidak juga diterapkan oleh para aksi, biasanya suara tersebut keluar dari tempat kejadian cerita. Contoh : komentar narator, instrumen, suara efek.


Itulah pengertian unsur naratif dan unsur sinematik. Semua unsur tersebut saling berkesinambungan satu sama lain. Selain itu, jika elemen diatas dihilangkan maka elemen yang lain harus lebih ditonjolkan agar menutup kekosongan dari elemen yang hilang.

Demikian artikel ini kami buat, semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda mengenai dunia perfilman.

Jika masih ada yang kurang paham atau ingin menanyakan sesuatu, silahkan komentar di kolom yang sudah kami sediakan.

2 pemikiran pada “Naratif dan Sinematik”

Tinggalkan komentar