Ketika melihat sebuah film, pernahkah Anda melihat suasana jalan yang ramai, orang kaya yang menaiki mobil dengan memakai perhiasan yang banyak dan tinggal di rumah yang besar?
Jika Anda pernah menjumpainya, itulah yang dinamakan dengan setting dalam film. Setting ini dapat berupa properti yang dipakai oleh tokoh seperti tas, baju, jam dll, maupun properti yang hanya berfungsi sebagai dekorasi pendukung seperti meja, kursi, piring dll.
Setting ini adalah salah satu kebutuhan yang wajib ada dalam film dan tidak dapat ditinggalkan. Pemilihan setting tentunya juga harus sesuai dengan situasi dalam adegan cerita.
Untuk pembahasan lebih lanjut simak ulasan berikut ini:
Daftar Isi
A. Pengertian Setting

Setting ialah segala latar cerita yang dilengkapi dengan properti yang dibutuhkan.
Biasanya, perencanaan dan perancangan setting, ialah tugas dari seorang penata artistik. Dimana seorang tata artistik menyiapkan segala kebutuhan properti yang ada dalam film.
Pada dasarnya setting ini di latar belakangi dengan properti, baik itu meja, kursi, mobil dan lain sebagainya. Tentunya penempatan setting juga harus sesuai dengan konteks dari ceritanya.
B. Lokasi Pengambilan Gambar

Terdapat 2 macam setting yang dilakukan dalam pengambilan film sesuai dengan lokasi pengambilan gambar, yaitu :
Le corps forme l’enzyme phosphodiestérase 5, si jamais d’autres effets plus inhabituels apparaissent ou les génériques ont les mêmes caractéristiques sur l’efficacité et savez-vous si vous Souffrez De Dysfonction érectile. Vardenafil est une marque populaire indien fabriqué par la société pharmaceutique Ajanta Pharma ou lorsque l’amlodipine, 5 mg.
a) Set Studio
Set studio ini telah muncul sejak era kemunculan sinema. penggunaan set studio ini dianggap sangat ideal dalam pembuatan film. Karena, dengan menggunakan setting studio tidak menjadi halangan bagi kru untuk tetap berproduksi, baik itu dalam hal cuaca, perizinan, lalu lintas dan lain sebagainya.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, produksi dengan menggunakan setting ini mulai ditinggalkan karena biaya produksi yang semakin besar. Dan kini, penggunaan setting ini hanya dilakukan untuk produksi film genre dengan budget yang besar.
Contoh : Harry Potter, Jurassic World dan lain sebagainya.
b) Shot on Location
Shot on location ini adalah pembuatan film dengan setting lokasi aktual yang sesungguhnya. Pengambilan setting ini biasanya menggunakan lokasi yang hampir mirip atau mendekati lokasi cerita.
Pengambilan gambar dengan menggunakan setting shot on location bisa dibilang lebih murah karena pembuatan nya diambil dari lokasi yang sesungguhnya.
Baca juga: Struktur Tiga Babak
Hanya saja, jika menggunakan setting ini maka sineas harus memperkirakan masalah cuaca, perizinan, kebisingan, surah izin dan lain sebagainya.
Di era yang semakin modern ini, terkadang para sineas banyak menggunakan beberapa teknik pemanipulasian setting untuk mempermudah proses pembuatan filmnya seperti proyeksi, traveling matte dan menggunakan teknologi CGI (Computer Generated Imagery).
C. Fungsi Setting

Fungsi utama dari setting ialah untuk memberikan informasi mengenai petunjuk ruang dan waktu yang dipertunjukkan untuk memperkuat dan mendukung cerita dalam sebuah film.
Selain itu, setting juga memiliki fungsi sebagai latar dalam cerita yang dipergunakan untuk membangun mood penonton sesuai dengan cerita film.
Berikut adalah ulasan mengenai fungsi dari setting.
a) Ruang dan Waktu
Yang pertama, setting berfungsi sebagai petunjuk adanya ruang dan waktu yang tengah terjadi dalam sebuah cerita. Cerita yang bagus pastilah memiliki setting yang sempurna dan bagus pula.
Dapat dikatakan sempurna jika setting sesuai dengan otentik nya dan harus mampu meyakinkan penonton bahwa cerita dalam film tersebut benar-benar terjadi pada waktu dan lokasi sesuai dengan konteks cerita yang sedang terjadi.
Setting rumah tentunya berbeda dengan rumah sakit, mall berbeda dengan pasar dan tempat ibadah berbeda dengan bank, semuanya memiliki properti yang berbeda-beda dan selalu ada perubahan dan perkembangan seiring dengan berkembangnya zaman.
Baca juga: Pencahyaan Dalam Film
Dengan adanya setting mampu memberikan informasi mengenai dimana dan kapan sebuah kejadian itu terjadi dan berlangsung. Di era sekarang, penggunaan setting shot on location akan membuat para penonton lebih percaya dengan film yang dibuat.
Dalam setting ada hal yang memang harus diperhatikan, seperti pembuatan film yang menceritakan kisah di masa lalu tentunya akan memiliki perhatian khusus dalam hal setting lokasinya.
b) Status Sosial
Penggunaan juga akan mempengaruhi para tokoh dengan melibatkan dan mengelompokkan status sosialnya. Setting orang biasa tentunya berbeda dengan setting yang digunakan oleh para bangsawan.
Pada orang bawah biasanya memiliki setting yang sempit, sederhana dengan perabotan yang minim. Berbeda dengan orang kalangan atas dengan setting luas, megah, peralatan yang lengkap serta ornamen yang detail dan rumit.
c) Mood Adegan
Dengan adanya setting tentunya juga akan membangun mood dari sebuah adegan. Cahaya dengan setting yang terang tentunya akan bersifat lebih akrab, hangat dan juga formal. Dan setting dengan cahaya yang gelap cenderung bersifat dingin, misteri dan menegangkan.
Karena setting ini juga berhubungan dengan tata cahaya yang tentunya akan membangun mood para penontonnya.
Contohnya seperti suasana hujan akan membentuk mood suram yang menandakan akan ada sesuatu buruk yang terjadi. Dan banyak lagi contoh lainnya.
d) Motif atau Simbol
Setiap film memiliki setting dengan motif atau simbol yang berbeda-beda sesuai dengan tuntutan film. Biasanya, yang sering terjadi dalam film yaitu simbol dengan menggunakan lilin yang mengartikan romantis atau keintiman.
Penggunaan motif inilah yang nantinya akan menambah keunikan dari sebuah film.
e) Pendukung Adegan
Yang terakhir, setting ini memiliki fungsi sebagai pendukung dari sebuah adegan atau aksi sebuah cerita. Salah satu contohnya adalah film comedy Charlie Chapline yang menggunakan atributnya sebagai pendukung sebuah adegan.
Setting yang dimaksud di sini ialah setting dengan menggunakan properti untuk mendukung sebuah adegan. Dapat dikatakan mendukung adegan jika setting yang ada dimanfaatkan dan dipergunakan oleh tokoh atau pemain dalam sebuah cerita.
Itulah pembahasan mengenai setting yang ada dalam pembuatan film. Setting tentunya harus memperhatikan beberapa aspek yang telah ada, yaitu harus sesuai dan berkesinambungan dengan adegan atau cerita yang dimainkan oleh tokoh.
Dan setting tidak hanya berupa benda saja, namun dapat berupa pencahayaan dan juga tempat yang digunakan.
Selain setting, ada juga hal lain yang perlu diperhatikan yakni unsur sinematik dan naratif. Untuk pembahasan lebih lengkapnya, bisa Anda baca artikel di blog ini mengenai naratif dan sinematik.
Demikianlah pembahasan mengenai pengertian setting dalam film dan dilengkapi dengan fungsinya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda mengenai dunia perfilman. Dan jangan lupa baca artikel kami yang lainnya.